Langsung ke konten utama

Jengis Khan dan Islam

Siapa yang tidak mengenal sosok Jenghis Khan, pemimpin kerajaan Mongolia yang paling ditakuti. Terkenal kejam dan tanpa belas kasih terhadap musuhnya. Begitulah dia mencapai kekuasaanya dan mendirikan kekaisaran besar yang terbentang hampir di seluruh Asia.


Jenghis Khan dilahirkan dengan nama Temujin, dari pasangan Yesukhei dan Hoelun. Yesukhei merupakan ketua suku Borjigin yang paling berpengaruh diantara suku-suku Mongol. Pada umur 9 tahun, Temujin diantarkan ayahnya melamar Borte, gadis belia dari suku Onggirat. Namun dalam perjalanan pulang, Yesukhe dibunuh bangsa Tatars dengan memasukkan racun ke dalam makanannya. Jadilah Temujin kecil Yatim. Belum hilang kesedihan yang dirasakan, tahta ayahnya yang patut diwarisinya direbut orang, hingga dia terusir bersama ibu dan saudara-saudaranya dalam kelaparan.

Beberapa tahun setelah mengalami perjalanan hidup yang panjang dan penuh perjuangan, Temujin menikahi Borte. Namun tidak lama kemudian borte diculik suku Merkits dan dijadikan istri oleh pemimpinnya. Temujin meminta bantuan saudara angkatnya Jamukha untuk memerangi suku Merkits dan akhirnya berhasil membebaskan istrinya.

Temujin dan Jamukha bisa dibilang sahabat karib. Sayang, pada akhirnya mereka harus bertempur untuk memperebutkan Khan, gelar pemimpin Mongol. Temujin berhasil mengalahkan Jamukha, dan mulai menyatukan suku-suku Mongol yang terpecah belah hingga menjadi kerajaan Mongolia yang tangguh dan besar. Temujin pun digelari Jenghis Khan, yang berarti King of the King atau Raja Diraja.

Jenghis Khan memiliki beberapa istri dan anak. Namun dia hanya membagi wilayah kerajaan Mongolia untuk ke-4 putranya dari Borte; yaitu Jochi, Chagatai, Ogedei, dan Tolui. Sedangkan untuk penguasa kerajaan Mongolia (Great Khan II, sebagai penerus Jenghis Khan) dipercayakan kepada Ogedei, putra ketiganya.
Pejuang Islam dari keluarga Jenghis Khan
Jochi adalah anak pertama Jenghis Khan dan Borte. Namun, keberadaannya masih diperselisihkan sebagai putra Jenghis Khan. Pasalnya Borte mengandungnya ketika dibebaskan Jenghis Khan dari suku Merkits. Bisa jadi Jochi adalah keturunan suku Merkits. Meski begitu, Jenghis Khan memberinya otoritas untuk wilayah Russia dan Ruthenia (Belarus, sebagian Ukraina dan Slovakia). Setelah Jochi meninggal, kekuasaan diteruskan putranya Batu Khan.

Batu Khan bersama saudaranya Orda Khan mendirikan Golden Horde atau Kipchak Khanate (sub-kerajaan Mongolia). Kemudian kekuasaan dipegang putranya Sartaq Khan, dan diteruskan cucunya, Ulaghchi Khan yang masih berumur 10 tahun. Karena masih terlalu muda, Golden Horde diambil-alih oleh saudara Batu Khan yang bernama Berke Khan.

1. Berke Khan
Berke Khan adalah cucu Jengis Khan. Dia lah Khan yang pertama kali memeluk Islam, sehingga sebagian rakyat Golden Horde mengikutinya. Berke Khan bertahta ketika kerajaan Mongolia di bawah kekuasaan sepupunya, Mongke Khan (Great Khan IV, putra Tolui). Dia bersekutu dengan kekaisaran Mamluk di Mesir untuk melawan kerajaan Mongolia.

Pada saat itu, Mongke Khan memerintahkan saudaranya Hulagu Khan untuk menginvasi Kerajaan Islam di Timur Tengah. Maka berangkatlah dia bersama Kitbuqa (seorang jendral nasrani) membawa pasukan terbesar dalam sejarah Mongol.

Baghdad yang merupakan pusat kekhalifahan Bani Abbasiyah waktu itu dibabat habis oleh pasukan Hulagu Khan. Pembantaian, penjarahan, pemerkosaan dan pembakaran terjadi dimana-mana. Masjid, perpustakaan, istana, rumah sakit, dan banyak bangunan bersejarah dihancurkan. Perpustakaan kota Baghdad (saat itu Baghdad terkenal sebagai pusat ilmu pengetahuan dunia) yang penuh dengan buku-buku sejarah, kedokteran, astronomy dan lainnya dijarah dan dilempar ke sungai Tigris, hingga airnya menjadi hitam karena lunturan tinta. Penjagalan terhadap penduduk Baghdad diperlihatkan kepada khalifah al-Musta'sim, dan beliau sendiri juga dibunuh secara keji beserta seluruh putra-putrinya, kecuali si bungsu yang dijadikan budak. Perkiraan warga Baghdad yang dibunuh antara 200,000 - 1,000,000 orang.
Invasi selanjutnya adalah Bani Ayyubiyah di Syiria. Proses penakhlukan berjalan tanpa mengalami perlawanan. Kemudian diteruskan ke Bani Mamluk di Mesir. Namun kabar kematian Mongke Khan membuat Hulagu Khan kembali ke Mongol, dan menyerahkan seluruh pasukannya kepada Kitbuqa untuk menyerbu Bani Mamluk.

Mendengar negerinya hendak diserang, khalifah Bani Mamluk, Qutuz segera mengirim pasukan yang dipimpin oleh Baibars untuk menghadang pasukan Kitbuqa. Bertemulah kedua pasukan tersebut di Ain Jalut, wilayah Palestina. Kitbuqa berhasil dieksekusi dan pasukannnya dihancurkan oleh pasukan muslim.

Ketika Hulagu Khan mengirim pasukan untuk membalas kekalahannya atas Bani Mamluk, Berke Khan berperan menghadang dan menghancurkan pasukan Hulagu Khan. Menurut sejarawan, Berke Khan telah berperan penting terhadap tanah suci Mekah dan Baitul-Maqdis dari serangan bangsa Mongol yang telah diperbuatnya terhadap Baghdad.

2. Uzbeg Khan
Uzbeg Khan atau Sultan Muhammad Uzbeg Khan merupakan generasi ke-6 dari Batu Khan. Dibawah kekuasaannya, Golden Horde menjadi kerajaan Islam, dan berhasil menyerbarkan Islam di wilayah kerajaan Mongolia. Masjid-masjid dibangun, dan nuansa Islam dihidupkan.

to be continued


Referensi :
- Wikipedia.org
- Mongol: The Rise of Genghis Khan (2007)

Komentar